j5XpcW8LPSTMXB3E43AmnBvL2r59s0Bn3s1rqebM

Waduk Cirata Tempat Liburan Pariwisata Pilihan

Waduk Cirata merupakan sebuah waduk yang berada di tiga kabupaten di Jawa Barat, yaitu Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat. Selain digunakan untuk memproduksi energi listrik, Waduk Cirata juga diisi dengan keramba jaring apung untuk mengolah perikanan serta menjadi tempat wisata yang menyediakan aktivitas memancing bagi para peminatnya.

Baca juga Pesona Air Terjun Cibeureum

plts waduk cirata

Sejarah Waduk Cirata

Pada tahun 1922, para ahli Belanda mulai mengevaluasi potensi pembangunan waduk di sepanjang Sungai Citarum, termasuk survei hidrologi, topologi, dan geologi.

Survei yang lebih detail dilakukan oleh Prof. Ir. W.J. van Blommestein untuk menggunakan arus Sungai Citarum untuk memproduksi listrik. Pada tahun 1948, Blommestein menyajikan rencana pembangunan waduk di Sungai Citarum, dimana ia merekomendasikan pembangunan Waduk Jatiluhur sebagai yang paling penting. Selain itu, ia juga merencanakan pembangunan waduk tambahan, salah satunya adalah Waduk Cirata.

Waduk Cirata

Pada tahun 1981, pemindahan dari 6.335 keluarga yang tinggal di 20 desa di 7 kecamatan di Bandung Barat, Cianjur, dan Purwakarta dimulai. Penelitian juga dilakukan oleh Universitas Padjajaran untuk menemukan dan menyelamatkan peninggalan sejarah yang terancam tergenang oleh waduk.

Jembatan Cilangkap dibangun oleh Waskita Karya dengan bantuan dari Yokogawa Bridge sebagai konsultan untuk mempermudah akses ke lokasi pembangunan bendungan.

Pembangunan terowongan pengelak dimulai pada 19 Mei 1984 untuk memungkinkan pembangunan bendungan utama di Sungai Citarum. Terowongan pengelak kemudian dioperasikan pada 7 Oktober 1985, bersamaan dengan dimulainya pengurugan bendungan pembantu.

Pada tahun 1986, bendungan utama dibangun dan dioperasikan pada 1 September 1987, lebih cepat dari rencana semula. Pada 1 April 1988, PLTA Cirata mulai dioperasikan dengan kapasitas 250 MW, dan kemudian ditingkatkan menjadi 500 MW pada 1 Oktober 1988. Pada tahun 1997, kapasitas PLTA Cirata ditingkatkan menjadi 750 MW, dan setahun kemudian menjadi 1.000 MW.

Kondisi Alam Waduk Cirata

Danau Cirata adalah sebuah danau yang sangat luas yang dikelilingi oleh perbukitan. Keindahan alamnya membuatnya memiliki potensi wisata yang cukup besar, karena airnya yang tenang dan sering dikelilingi kabut tipis yang menyelimuti perbukitan.

waduk cirata yang indah

Waduk Cirata memiliki Daerah Pengaliran Sungai (DPS) seluas 4.119 kilometer persegi yang terbagi menjadi 5 anak sungai, yaitu Cibalagung, Cimeta, Cicendo, Cisokan, dan Cikundul. Genangan air Danau Cirata adalah limpahan aliran air dari Waduk Saguling yang berada di daerah yang lebih tinggi dari Danau Cirata.

Aliran air ini digunakan untuk kegiatan PLTA Saguling, sementara aliran air yang ditampung oleh Danau Cirata digunakan untuk memutar turbin PLTA Cirata dan kemudian dari Waduk Cirata air mengalir ke Waduk Jatiluhur dan digunakan juga untuk aktifitas PLTA Jatiluhur.

Potensi Waduk Cirata

Awalnya, Danau Cirata dibangun untuk mendukung kegiatan PLTA Cirata dan menyediakan listrik di Jawa-Bali. Namun, seiring berjalannya waktu, fungsi Waduk Cirata berkembang menjadi tempat budidaya perikanan, pertanian, serta tujuan wisata bagi masyarakat.

Wisata Alam: Waduk Cirata menawarkan keindahan alam dengan genangan air yang luas dan tenang, serta perbukitan hijau yang diselimuti kabut tipis yang bergerak lembut. Pengunjung dapat menjelajahi danau dengan menggunakan perahu. Banyak masyarakat yang memilih untuk berwisata di sini.

Wisata Pendidikan: Selain menikmati pesona alam di sekitar Waduk Cirata, pengunjung juga dapat mengeksplorasi proses budidaya ikan dan pertanian, atau mengunjungi Galeri Sejarah yang dibangun oleh PLTA Cirata sebagai sumber edukasi. Pengunjung dapat mengunjungi galeri dan menikmati sejarah yang terekam dalam bentuk foto.

Wisata Kuliner: Setelah berkeliling dan belajar, pengunjung dapat mencicipi kuliner setempat di sekitar Waduk Cirata. Ada banyak pilihan tempat makan yang bisa dicoba.

Salah satu tempat kuliner terkenal di sekitar Waduk Cirata adalah Buangan. Terletak sekitar 3 kilometer dari pusat bendungan, banyak wisatawan yang menikmati nasi liwet khas Sunda dengan lauk ikan bakar atau goreng dan sambal pete. Pengalaman makan semakin menyenangkan dengan pemandangan Danau Cirata dan perbukitan yang mengelilingi.

Harga Tiket Masuk Waduk Cirata

Ada banyak pilihan wisata yang bisa dinikmati dengan harga tiket yang terjangkau di Purwakarta, salah satunya adalah wisata alam di Waduk Cirata. Harga tiket masuk untuk kendaraan bermotor adalah Rp.3.000 untuk sepeda motor dan Rp.5.000 untuk mobil.

Biaya retribusi parkir sudah termasuk dalam harga tiket masuk, sedangkan untuk pejalan kaki harga tiket masuknya adalah Rp.10.000 per orang. Harga tiket ini dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Alamat dan Rute Lokasi

Wisata Waduk Cirata Purwakarta kini mudah dijangkau dengan akses jalan yang baik. Lokasinya berada di Tegalwaru, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 27 km dari pusat kota Purwakarta dan 55 km dari pusat kota Bandung.

Anda dapat mengunjungi obyek wisata ini dengan kendaraan dengan waktu tempuh sekitar 60 menit. Berikut adalah rute perjalanan terbaik yang dapat membantu perjalanan liburan anda menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

---EMBED GOOGLE MAPS---

Jam Buka Waduk Cirata

Operasional wisata Waduk Cirata Purwakarta buka setiap hari selama 24 jam, sehingga anda dapat berkunjung kapan saja. Nikmati perjalanan liburan yang tak terlupakan di Purwakarta dengan menikmati pesona wisata yang ditawarkan oleh Waduk Cirata bersama orang tercinta.

Waktu liburan merupakan momen yang tepat untuk merencanakan liburan bersama orang tercinta. Wujudkan liburan impian anda dengan menikmati kekayaan alam Indonesia yang luar biasa menakjubkan. Jika anda berencana untuk liburan ke Purwakarta, Jawa Barat, pastikan untuk tidak melewatkan Waduk Cirata dan datang pada saat cuaca cerah untuk menunjang kenyamanan liburan anda.

Spot Wisata di Waduk Cirata

Saat berkunjung ke Waduk Cirata, terdapat banyak aktivitas yang menyenangkan dan direkomendasikan untuk dilakukan. Beberapa di antaranya adalah:

Menyusuri Waduk dengan Perahu

berlayar di waduk cirata

Menikmati keindahan panorama alam di Waduk Cirata dapat dilakukan dengan menyewa perahu tradisional. Anda akan diajak berkeliling bendungan dan berkunjung ke keramba nelayan untuk melihat budidaya ikan apung dan membeli ikan segar.

Berburu Foto Instagenic

Spot-spot menarik di Waduk Cirata dapat digunakan sebagai latar belakang foto yang instagenic, seperti pemandangan alam waduk, perbukitan, dan panorama hijau.

Memancing

Memancing di sekitar kawasan waduk menjadi aktivitas yang menyenangkan, karena banyak jenis ikan unik dan menarik yang dapat ditangkap. Bawalah alat pancing berkualitas baik dan nikmati waktu memancing di pinggir waduk.

Tips Berkunjung

Waduk Cirata di Purwakarta, Jawa Barat adalah pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu libur akhir pekan. Beberapa tips wisata di Waduk Cirata yang dapat dijadikan referensi adalah:

  • Kunjungi Waduk Cirata pada pagi atau sore hari untuk pengalaman terbaik
  • Bawa keluarga, sahabat, atau orang tercinta untuk sensasi liburan yang lebih menyenangkan
  • Bawa kamera untuk mendapatkan foto instagenic di Waduk Cirata
  • Jaga kebersihan dan fasilitas pendukung wisata untuk menjaga keindahan wisata Waduk Cirata.

Kondisi Waduk Cirata Saat Ini

Bagaimana kondisi Danau Cirata setelah beroperasi selama 30 tahun? Kualitas air di Waduk Cirata saat ini sangat buruk. Hasil penelitian dari berbagai tim menunjukkan bahwa air danau telah mengalami pencemaran berat dan sedimentasi yang tinggi. Rata-rata sedimentasi mencapai 5,6 juta meter kubik per tahun, yang berdampak pada penurunan kapasitas penyimpanan air.

Selain itu, air di Waduk Cirata juga tercemar oleh logam berat yang diyakini disebabkan oleh limbah dari beberapa industri di daerah aliran (DAS) Citarum & Cisokan di Bandung, Cimahi, Bandung Barat dan Cianjur yang diduga mengalir ke Danau Cirata.

Limbah organik dari sisa pakan ikan dan limbah perumahan di sekitar Danau Cirata juga menambah masalah. Setiap panen, sekitar 5.000 ton pakan ikan dibebaskan di sepanjang aliran air Danau Cirata. Namun, tidak semua ikan dapat mengonsumsi pakan tersebut, sehingga sisa pakan ikan menyebabkan sedimentasi di dasar danau.

Sedimentasi yang disebabkan oleh sisa pakan ikan ini jumlahnya lebih besar dibandingkan sedimentasi yang disebabkan oleh faktor alami. Hingga saat ini, kualitas air di Waduk Cirata masih menjadi masalah yang perlu ditangani oleh para pemangku kepentingan.

Rekomendasi Tempat wisata lain ialah Wisata Alam Batu Kuda.

Related Posts

Related Posts

Post a Comment